- Mitra M; Manning SE; Lu E
- Author Address:
- Department of Family Medicine and Community Health, University of Massachusetts Medical School, Shrewsbury, MA 01545, USA. monika.mitra@umassmed.edu
- Source:
- Maternal And Child Health Journal [Matern Child Health J] 2012 May; Vol. 16 (4), pp. 802-6.
- Publication Type:
- Comparative Study; Journal Article; Research Support, U.S. Gov't, P.H.S.
- Language:
- English
- Journal Information:
- Publisher: Kluwer Academic/Plenum Publishers : New York, NY Country of Publication: United States NLM ID: 9715672 Publication Model: Print Cited Medium: Internet ISSN: 1573-6628 (Electronic) Linking ISSN: 10927875 NLM ISO Abbreviation: Matern Child Health J Subsets: MEDLINE
- MeSH Terms:
- Disabled Persons/*statistics & numerical data
Spouse Abuse/*statistics & numerical data
Adolescent ; Adult ; Counseling ; Female ; Humans ; Massachusetts/epidemiology ; Middle Aged ; Multivariate Analysis ; Population Surveillance ; Postpartum Period ; Pregnancy ; Prenatal Care ; Prevalence ; Questionnaires ; Risk Assessment ; Socioeconomic Factors ; Young Adult - Abstract:
- Women with disabilities are at greater risk for physical abuse than women without disabilities. However, no previous population-based studies have examined physical abuse against women with disabilities around the time of pregnancy, a critical period for mother and child. The objective of this study was to describe the prevalence of physical abuse before and during pregnancy among a representative sample of Massachusetts women with and without disabilities. Data from the 2007-2008 Massachusetts Pregnancy Risk Assessment Monitoring System (PRAMS) were analyzed in 2010. Disability prevalence was 4.9% (95% CI = 3.9-6.2) among Massachusetts women giving birth during 2007-2008. The prevalence of physical abuse during the 12-months before pregnancy among women with disabilities was 13.6% (95% CI = 7.2-24.0) compared to 2.8% for women without disabilities (95% CI = 2.1-3.7). Similarly, 8.1% (95% CI = 4.0-15.7) of women with disabilities compared to 2.3% (95% CI = 1.7-3.1) of women without disabilities experienced physical abuse during pregnancy. Multivariate analyses indicated that women with disabilities were more likely to report physical abuse before pregnancy (OR = 4.3, 95% CI = 1.9-9.7), during pregnancy (OR = 2.8, 95% CI = 1.1-7.1), or during either time period (OR = 3.2, 95% CI = 1.4-7.1) than women without disabilities while controlling for maternal age, education, race/Hispanic ethnicity, marital status and household poverty status. No difference was observed by disability status in the likelihood of prenatal-care providers talking to women about physical abuse. These analyses reveal disproportionate prevalence of physical abuse before and during pregnancy among women with disabilities. Screening for physical abuse and timely referral of women in need of assistance are critical to optimize health outcomes for both mother and child.
- Grant Information:
- 1 UR6 DP000513-01 United States DP NCCDPHP CDC HHS
- Entry Dates:
- Date Created: 20120425 Date Completed: 20120914
- Update Code:
- 20120914
- PMID:
- 21556697
- Database:
- MEDLINE with Full Text
Jumat, 19 Oktober 2012
Physical abuse around the time of pregnancy among women with disabilities.
cara membuat blog
1.
Untuk memulai mendaftar blog di blogspot
silahkan kunjungi alamat situs www.blogger.com,
setelah itu cari tombol Sign up (daftar)
yang ada di pojok kanan atas, seperti gambar di bawah ini
2.
Setelah tombol
sign up diklik, nanti akan muncul aplikasi pendaftaran pembuatan akun gooogle,
seperti gambar di bawah ini. Silahkan lengkapi aplikasi tersebut. Gambar di
bawah ini merupakan contoh pengisiannya.Penjelasan pengisian : pada bagian Name, Isi nama depan dan nama belakang kamu.Pada
Choose your username, isi sesuai
dengan keinginanmu, username ini nantinya berfungsi sebagai email login untuk
akses ke dashboard blogspot kamu dan bisa juga untuk login ke Gmail. (jika
username tidak tersedia, tambahka angka atau huruf di belakangnya),Pada Create a Password, isi password kamu (gunakan yang
mudah diingat), pada Confirm your password
silahkan isi dengan password yang sama dengan password pada kolom pada create a
possword tadi.Pada birth day isi tanggal
lahir kamu. Pada Phone, isi dengan
nomor ponsel kamu, untuk Curent your email,
dikosongkan saja. Pada type the two pieces of
text, ketikan dua buah teks kode yang ada di atasnya. Selanjutnya
beri tanda centang pada dua kotak kecil di bawahnya, dan yang terakhir Klik
pada tombol Next step.
3.
Setelah kamu klik pada tombol next, akan ditampilkan
perintah verifikasi akun, silahkan masukan nomor ponsel kamu. Kemudian klik
tombool Send Verifikation Code. Nanti kamu akan mendapat sms dari google yang
berisi kode aktifasi.
4.
SMS kode verifikasi dari google ke ponsel kamu akan
tampak seperti gambar
5.
Masukkan kode verikasi sms di atas pada kolom yang tampil,
seperti gambar di bawah ini. kemudian klik tombol Verify
6.
Selanjutnya akan
tampil halaman seperti gambar di bawah ini. Ini merupakan tanda bahwa kamu
telah memiliki sebuah akun google berupa alamat email yang bisa digunakan
untuk login ke Gmail.com dan blogger.com, selanjutnya
silahkan klik tombol Back to blogger.
7.
Jika melihat halaman seperti gambar di bawah ini
abaikan saja , biar lebih cepat dalam membuat blog. SIlahkan klik tombol lanjutkan ke blogger.
8.
Setelah itu kamu
akan masuk ke halaman utama Dashboard blogger. Di dashboard ini kamu bisa
membuat blog, menulis posting, mengatur tema dan lain-lain. Untuk membuat
blog pertama kali klik tombol Blog Baru.
9.
Setelah tombol blog baru diklik, akan muncul
jendela pembuatan blog. Pada bagian Judul
isi Judul blog kamu, pada bagian Alamat
isi dengana alamat blog yang kamu inginkan. Pada template,
pilih salah satu template yang kamu inginkan. Kemudian klik tombol buat blog
10. Setelah langkah-langkah di atas, blog kamu
sudah berhasil di buat. Untuk menulis posting silahkan klik tombol
Pensil, sedangkan untuk melihat tampilan blog yang masuk kosong (belum ada
artikelnya) silahkan klik tombol lihat blog.
Cara membuat G-mail
1. Langkah paling awal, siapkan koneksi internet, bukan browser, saya
sarankan untuk menggunakan browser Chrome, karena lebih enak dan cepat menurut
saya. Tapi kalau belum download, pakai dulu seadanya. bisa pake Internet
Explorer atau Mozila Firefox
2. Masukan alamatnya urulnya http://mail.google.com/ atau http://gmail.com . Sehingga tampil gambar seperti di bawah ini. Kemudian pilih tombol [create an account] atau Buat Akun yang berada di pojok kanan atas
2. Masukan alamatnya urulnya http://mail.google.com/ atau http://gmail.com . Sehingga tampil gambar seperti di bawah ini. Kemudian pilih tombol [create an account] atau Buat Akun yang berada di pojok kanan atas
3. Lalu masukan identitas kamu pada formulir pendaftaran,
untuk langkah-langkah pengisian sangat mudah sekali, tidak jauh berbeda dengan cara
pengisian pada layanan email di Yahoo.com. Perhatikan contoh pengisiannya di
bawah ini.
4. Pendaftara pada akun gmail lebih ketat dari akun yahoo,
sehingga kamu harus melakukan verifikasi nomor ponsel. Caranya tinggal masukkan
nomor ponsel kamu pada Kolom nomor telepon seperti gambar di bawah ini.
5. Setelah masukkan nomor ponsel, silahkan cek kotak
sms yang ada di ponsel kamu. kamu akan mendapatkan sms kode verifikasi dari
google seperti gambar di bawah ini.
6. Masukkan kode dalam sms tersebut ke dalam kotak kode verifikasi yang telah ditampilkan seperti
gambar di bawah ini. Kemudian klik tombol Verifikasi
7. Jika kode verifikasi yang kamu masukkan benar, kamu akan
di bawa ke halaman selanjutnya, seperti gambar di bawah ini. Di halaman ini
Kamu boleh mengupload Foto profil, atau langsung klik pada tombol langkah berikutnya.
8. Setelah melewati tahap di atas, kamu telah berhasil
membuat email. Untuk langkah berikutnya, silahkan klik tombol Lanjut Ke Gmail.
9. Nah, seperti inilah tampilan antar muka Dashboard Gmail kamu. Di dalam sini kamu bisa menulis email, mengirim email, menerima email, dan juga membaca email. Selain itu kamu juga bisa chating langsung dengan teman kamu yang juga pengguna gmail.
9. Nah, seperti inilah tampilan antar muka Dashboard Gmail kamu. Di dalam sini kamu bisa menulis email, mengirim email, menerima email, dan juga membaca email. Selain itu kamu juga bisa chating langsung dengan teman kamu yang juga pengguna gmail.
Selasa, 16 Oktober 2012
SOLUSIO PLASENTA
SOLUSIO PLASENTA
Definisi
Solusio plasenta adalah lepasnya plasenta dari tempat melekatnya
yang normal pada uterus sebelum janin dilahirkan. (Winkjosastro,2002)
Solusio plasenta adalah suatu keadaan dimana plasenta yang letaknya
normal terlepas dari perlekatannya sebelum janin lahir. Biasanya
dihitung sejak kehamilan 28 minggu. (Mochtar,1998)
Menurut Manuaba,1998. Batasan solusio plasenta adalah terlepasnya
plasenta sebelum waktunya dengan implantasi normal pada kehamilan
trimester III.
Etiologi
Sebab yang jelas terjadinya solusio plasenta belum diketahui, hanya
para ahli mengemukakan teori : akibat turunnnya tekanan darah secara
tiba-tiba oleh spasme dari arteri yang menuju ke ruangan interviler,
maka terjadi anoksemia dari jaringan bagian distalnya. Sebelum ini
menjadi nekrotis, spasme hilang dan darah kembali mengalir ke dalam
intervili, namun pembuluh darah distal tadi sudah demikian rapuhnya
serta mudah pecah, sehingga terjadi hematoma yang lambat laun melepaskan
plasenta dari rahim. Darah yang berkumpul di belakang plasenta disebut hemato retroplasenter. (Mochtar, 1998)
Sedangkan faktor yang mempengaruhi menurut Rustam Mochtar, 1998 sebagai berikut :
- Faktor Vaskuler (80-90 %), yaitu toksemia gravidarum, glomerulonefritis kronika, dan hipertensi esensial. Karena desakan darah tinggi, maka pembuluh darah mudah pecah , lalu terjadi hematoma retroplasenter dan plasenta terlepas.
- Faktor Trauma: riwayat hidramnion dan gemeli ( pengecilan tiba-tiba pada uterus), Tarikan pada tali pusat yang pendek, versi luar, atau pertolongan persalinan.
- Faktor Paritas : lebih banyak pada multi dibanding primi.
- Pengaruh lain seperti anemia, tekanan uterus pada vena cava inferior.
- Trauma langsung seperti terjatuh, kena tendang dan lain-lain.
Menurut Rustam Mochtar, 1998. Solusio plasenta dibagi menjadi:
- Solusio lasenta parsialis. Bila hanya sebagian saja plasenta terlepas dari tempat perlekatannnya.
- Solusio plasenta totalis (komplet). Bila seluruh plasenta sudah terlepas dari tempat perlekatannya.
- Solusio Plasenta ringan
- Terlepasnya plasenta kurang dari 1/4 luasnya
- Tidak memberikan gejala klinik dan ditemukan setelah persalinan
- Keadaan umum ibu dan janin tidak mengalami gangguan.
- Persalinan berjalan dengan lancar pervaginam
- Solusio plasenta sedang
- Terlepasnya plasenta lebih dari 1/4, tetapi belum mencapai 2/3 bagian.
- Dapat menimbulkan gejala klinik : perdarahan dengan rasa sakit, perut terasa tegang, gerak janin berkurang, palpasi bagian janin sulit teraba, auskultasi jantung janin dapat terjadi asfiksia ringan dan sedang
- pada pemeriksaan dalam ketuban menonjol
- dapat terjadi gangguan pembekuan darah
- Solusio plasenta berat
- Lepasnya plasenta lebih dari 2/3 bagian
- terjadi perdarahan disertai rasa nyeri
- penylit pada ibu : terjadi syok, dapat terjadi gangguan pembekuan darah, palpasi abdomen tegang, bagian janin sulit teraba dan janin telah meninggal dalam rahim. (Manuaba,1998)
Terlepasnya plasenta sebelum waktunya
menyebabkan timbunan darah yang dapat menimbulkan gangguan-penyulit
terhadap ibu maupun janin.
- Terhadap Ibu
- Berkurangnya darah dalam sirkulasi darah
- terjadi penurunan tekanan darah, peningkatan nadi dan pernapasan.
- penderita tampak anemis
- dapat menimbulkan gangguan pembekuan darah, dan memudahkan terjadinya perdarahan.
- setelah persalinan dapat menimbulkan persalinan postpartum
- terjadi gangguan fungsi ginjal dan terjadi emboli yang menimbulkan komplikasi sekunder.
- peningkatan timbunan darah di belakang plasenta dapat menyebabkan rahim yang keras, padat dan kaku.
- Terhadap Janin. Pengaruh terhadap janin tergantung pada luas plasenta yang terlepas dan dapat menimbulkan asfiksia ringan sampai kematian janin dalam rahim.
- Lakukan uji pembekuan darah
- Transfusi darah segar
- Jika terjadi perdarahan hebat, lakukan persalinan segera, jika :
- Pembukaan serviks lengkap, persalinan dengan ekstraksi vakum
- Pembukaan serviks belum lengkap, persalinan dengan SC
- Jika perdarahan ringan atau sedang (dimana ibu tidak berada dalam bahaya) tindakan bergantung pada denyut jantung janin (DJJ)
- Jika DJJ normal atau tidak terdengar, pecahkan ketuban. Jika kontraksi jelek, perbaiki dengan pemberian oksitosin. Jika serviks kenyal, tebal dan tertutup, lakukan SC.
- DJJ abnormal ( < 100 atau >180/ menit ) : lakukan persalinan pervaginam segera, jika tidak memungkinkan lakukan persalinan dengan SC. (Winkjosastro,2002)
Manuaba. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid 1. Jakarta : EGC.
Prawiroharjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono.
Winkjosastro, Hanifa. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan dan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka sarwono.
Langganan:
Komentar (Atom)





