Jumat, 19 Oktober 2012

Physical abuse around the time of pregnancy among women with disabilities.

Diposting oleh Unknown di 20.53 0 komentar
Mitra M; Manning SE; Lu E
Author Address:
Department of Family Medicine and Community Health, University of Massachusetts Medical School, Shrewsbury, MA 01545, USA. monika.mitra@umassmed.edu
Source:
Maternal And Child Health Journal [Matern Child Health J] 2012 May; Vol. 16 (4), pp. 802-6.
Publication Type:
Comparative Study; Journal Article; Research Support, U.S. Gov't, P.H.S.
Language:
English
Journal Information:
Publisher: Kluwer Academic/Plenum Publishers : New York, NY Country of Publication: United States NLM ID: 9715672 Publication Model: Print Cited Medium: Internet ISSN: 1573-6628 (Electronic) Linking ISSN: 10927875 NLM ISO Abbreviation: Matern Child Health J Subsets: MEDLINE
MeSH Terms:
Disabled Persons/*statistics & numerical data
Spouse Abuse/*statistics & numerical data
AdolescentAdultCounselingFemaleHumansMassachusetts/epidemiologyMiddle AgedMultivariate AnalysisPopulation SurveillancePostpartum PeriodPregnancyPrenatal CarePrevalenceQuestionnairesRisk AssessmentSocioeconomic FactorsYoung Adult
Abstract:
Women with disabilities are at greater risk for physical abuse than women without disabilities. However, no previous population-based studies have examined physical abuse against women with disabilities around the time of pregnancy, a critical period for mother and child. The objective of this study was to describe the prevalence of physical abuse before and during pregnancy among a representative sample of Massachusetts women with and without disabilities. Data from the 2007-2008 Massachusetts Pregnancy Risk Assessment Monitoring System (PRAMS) were analyzed in 2010. Disability prevalence was 4.9% (95% CI = 3.9-6.2) among Massachusetts women giving birth during 2007-2008. The prevalence of physical abuse during the 12-months before pregnancy among women with disabilities was 13.6% (95% CI = 7.2-24.0) compared to 2.8% for women without disabilities (95% CI = 2.1-3.7). Similarly, 8.1% (95% CI = 4.0-15.7) of women with disabilities compared to 2.3% (95% CI = 1.7-3.1) of women without disabilities experienced physical abuse during pregnancy. Multivariate analyses indicated that women with disabilities were more likely to report physical abuse before pregnancy (OR = 4.3, 95% CI = 1.9-9.7), during pregnancy (OR = 2.8, 95% CI = 1.1-7.1), or during either time period (OR = 3.2, 95% CI = 1.4-7.1) than women without disabilities while controlling for maternal age, education, race/Hispanic ethnicity, marital status and household poverty status. No difference was observed by disability status in the likelihood of prenatal-care providers talking to women about physical abuse. These analyses reveal disproportionate prevalence of physical abuse before and during pregnancy among women with disabilities. Screening for physical abuse and timely referral of women in need of assistance are critical to optimize health outcomes for both mother and child.
Grant Information:
1 UR6 DP000513-01 United States DP NCCDPHP CDC HHS
Entry Dates:
Date Created: 20120425 Date Completed: 20120914
Update Code:
20120914
PMID:
21556697
Database:
MEDLINE with Full Text

cara membuat blog

Diposting oleh Unknown di 20.48 0 komentar
1.       Untuk memulai mendaftar blog di blogspot silahkan kunjungi alamat situs  www.blogger.com, setelah itu cari tombol Sign up (daftar) yang ada di pojok kanan atas, seperti gambar di bawah ini
2.       Setelah tombol sign up diklik, nanti akan muncul aplikasi pendaftaran pembuatan akun gooogle, seperti gambar di bawah ini. Silahkan lengkapi aplikasi tersebut. Gambar di bawah ini merupakan contoh pengisiannya.Penjelasan pengisian : pada bagian Name, Isi nama  depan dan nama belakang kamu.Pada Choose your username,  isi sesuai dengan keinginanmu, username ini nantinya berfungsi sebagai email login untuk akses ke dashboard blogspot kamu dan bisa juga untuk login ke Gmail. (jika username tidak tersedia, tambahka angka atau huruf di belakangnya),Pada Create a Password, isi password kamu (gunakan yang mudah diingat), pada Confirm your password silahkan isi dengan password yang sama dengan password pada kolom pada create a possword tadi.Pada birth day isi tanggal lahir kamu.  Pada Phone, isi dengan nomor ponsel kamu, untuk Curent your email, dikosongkan saja.  Pada type the two pieces of text, ketikan dua buah teks kode yang ada di atasnya.  Selanjutnya beri tanda centang pada dua kotak kecil di bawahnya, dan yang terakhir Klik pada tombol Next step.
3.      Setelah kamu klik pada tombol next, akan ditampilkan perintah verifikasi akun, silahkan masukan nomor ponsel kamu. Kemudian klik tombool Send Verifikation Code. Nanti kamu akan mendapat sms dari google yang berisi  kode aktifasi.
4.      SMS kode verifikasi dari google ke ponsel kamu akan tampak seperti gambar
5.      Masukkan kode verikasi sms di atas pada kolom yang tampil, seperti gambar di bawah ini. kemudian klik tombol Verify
6.       Selanjutnya akan tampil halaman seperti gambar di bawah ini. Ini merupakan tanda bahwa kamu telah memiliki sebuah akun google  berupa alamat email yang bisa digunakan untuk login ke Gmail.com dan blogger.com, selanjutnya silahkan klik tombol Back to blogger.
7.      Jika melihat halaman seperti gambar di bawah ini abaikan saja , biar lebih cepat dalam membuat blog. SIlahkan klik tombol lanjutkan ke blogger.
8.       Setelah itu kamu akan masuk ke halaman utama Dashboard blogger. Di dashboard ini kamu bisa membuat blog, menulis posting, mengatur tema dan lain-lain.  Untuk membuat blog pertama kali klik tombol Blog Baru.
9.      Setelah tombol blog baru diklik, akan muncul  jendela pembuatan blog.  Pada bagian Judul isi  Judul blog kamu, pada bagian Alamat isi dengana alamat blog yang kamu inginkan. Pada template, pilih salah satu template yang kamu inginkan.  Kemudian klik tombol buat blog
10.   Setelah langkah-langkah di atas, blog kamu sudah berhasil di buat.  Untuk menulis posting silahkan klik tombol Pensil, sedangkan untuk melihat tampilan blog yang masuk kosong (belum ada artikelnya) silahkan klik tombol lihat blog.


Cara membuat G-mail

Diposting oleh Unknown di 20.47 0 komentar
1. Langkah paling awal, siapkan koneksi internet, bukan browser, saya sarankan untuk menggunakan browser Chrome, karena lebih enak dan cepat menurut saya. Tapi kalau belum download, pakai dulu seadanya. bisa pake Internet Explorer atau Mozila Firefox
2. Masukan alamatnya urulnya http://mail.google.com/ atau  http://gmail.com . Sehingga tampil gambar seperti di bawah ini. Kemudian pilih tombol [create an account] atau Buat Akun yang berada di pojok kanan atas
3. Lalu masukan identitas kamu pada formulir pendaftaran, untuk langkah-langkah pengisian sangat mudah sekali, tidak jauh berbeda dengan cara pengisian pada layanan email di Yahoo.com. Perhatikan contoh pengisiannya di bawah ini.
4. Pendaftara pada akun gmail lebih ketat dari akun yahoo, sehingga kamu harus melakukan verifikasi nomor ponsel. Caranya tinggal masukkan nomor ponsel kamu pada  Kolom nomor telepon seperti gambar di bawah ini.
5.  Setelah masukkan nomor ponsel, silahkan cek kotak sms yang ada di ponsel kamu. kamu akan mendapatkan sms kode verifikasi dari google seperti gambar di bawah ini.
6. Masukkan kode dalam sms tersebut ke dalam kotak kode verifikasi yang telah ditampilkan seperti gambar di bawah ini. Kemudian klik tombol Verifikasi
7. Jika kode verifikasi yang kamu masukkan benar, kamu akan di bawa ke halaman selanjutnya, seperti gambar di bawah ini. Di halaman ini Kamu boleh mengupload Foto profil, atau langsung klik pada tombol  langkah berikutnya.
8.  Setelah melewati tahap di atas, kamu telah berhasil membuat email.  Untuk langkah berikutnya, silahkan klik tombol  Lanjut Ke Gmail.
9.  Nah, seperti inilah tampilan antar muka Dashboard Gmail kamu.  Di dalam sini kamu bisa menulis email, mengirim email, menerima email, dan juga membaca email.  Selain itu kamu juga bisa chating langsung dengan teman kamu yang juga pengguna gmail.


Selasa, 16 Oktober 2012

SOLUSIO PLASENTA

Diposting oleh Unknown di 21.12 0 komentar
SOLUSIO PLASENTA
Definisi
     Solusio plasenta adalah lepasnya plasenta dari tempat melekatnya yang normal pada uterus sebelum janin dilahirkan. (Winkjosastro,2002)
     Solusio plasenta adalah suatu keadaan dimana plasenta yang letaknya normal terlepas dari perlekatannya sebelum janin lahir. Biasanya dihitung sejak kehamilan 28 minggu. (Mochtar,1998)
     Menurut Manuaba,1998. Batasan solusio plasenta adalah terlepasnya plasenta sebelum waktunya dengan implantasi normal pada kehamilan trimester III. 

Etiologi
    Sebab yang jelas terjadinya solusio plasenta belum diketahui, hanya para ahli mengemukakan teori : akibat turunnnya tekanan darah secara tiba-tiba oleh spasme dari arteri yang menuju ke ruangan interviler, maka terjadi anoksemia dari jaringan bagian distalnya. Sebelum ini menjadi nekrotis, spasme hilang dan darah kembali mengalir ke dalam intervili, namun pembuluh darah distal tadi sudah demikian rapuhnya serta mudah pecah, sehingga terjadi hematoma yang lambat laun melepaskan plasenta dari rahim. Darah yang berkumpul di belakang plasenta disebut hemato retroplasenter. (Mochtar, 1998)
Sedangkan faktor yang mempengaruhi menurut Rustam Mochtar, 1998 sebagai berikut :
  1. Faktor Vaskuler (80-90 %), yaitu toksemia gravidarum, glomerulonefritis kronika, dan hipertensi esensial. Karena desakan darah tinggi, maka pembuluh darah mudah pecah , lalu terjadi hematoma retroplasenter dan plasenta terlepas.
  2. Faktor Trauma: riwayat hidramnion dan gemeli ( pengecilan tiba-tiba pada uterus), Tarikan pada tali pusat yang pendek, versi luar, atau pertolongan persalinan.
  3. Faktor Paritas : lebih banyak pada multi dibanding primi.
  4. Pengaruh lain seperti anemia, tekanan uterus pada vena cava inferior.
  5. Trauma langsung seperti terjatuh, kena tendang dan lain-lain.
Klasifikasi
Menurut Rustam Mochtar, 1998. Solusio plasenta dibagi menjadi:
  1. Solusio lasenta parsialis. Bila hanya sebagian saja plasenta terlepas dari tempat perlekatannnya.
  2. Solusio plasenta totalis (komplet). Bila seluruh plasenta sudah terlepas dari tempat perlekatannya.
Sedangkan menurut gambaran klinik dan seberapa bagian plasenta terlepas dibagi menjadi :
  1. Solusio Plasenta ringan
    • Terlepasnya plasenta kurang dari 1/4 luasnya
    • Tidak memberikan gejala klinik dan ditemukan setelah persalinan
    • Keadaan umum ibu dan janin tidak mengalami gangguan.
    • Persalinan berjalan dengan lancar pervaginam

  2. Solusio plasenta sedang
    • Terlepasnya plasenta lebih dari 1/4, tetapi belum mencapai 2/3 bagian.
    • Dapat menimbulkan gejala klinik : perdarahan dengan rasa sakit, perut terasa tegang, gerak janin berkurang, palpasi bagian janin sulit teraba, auskultasi jantung janin dapat terjadi asfiksia ringan dan sedang
    • pada pemeriksaan dalam ketuban menonjol
    • dapat terjadi  gangguan pembekuan darah

  3. Solusio plasenta berat
    • Lepasnya plasenta lebih dari 2/3 bagian
    • terjadi perdarahan disertai rasa nyeri
    • penylit pada ibu : terjadi syok, dapat terjadi gangguan pembekuan darah, palpasi abdomen tegang, bagian janin sulit teraba dan janin telah meninggal dalam rahim. (Manuaba,1998)
Pengaruh Terhadap Ibu dan Janin
Terlepasnya plasenta sebelum waktunya menyebabkan timbunan darah yang dapat menimbulkan gangguan-penyulit terhadap ibu maupun janin. 
  1. Terhadap Ibu
    • Berkurangnya darah dalam sirkulasi darah
    • terjadi penurunan tekanan darah, peningkatan nadi dan pernapasan.
    • penderita tampak anemis
    • dapat menimbulkan gangguan pembekuan darah, dan memudahkan terjadinya perdarahan.
    • setelah persalinan dapat menimbulkan persalinan postpartum
    • terjadi gangguan fungsi ginjal dan terjadi emboli yang menimbulkan komplikasi sekunder.
    • peningkatan timbunan darah di belakang plasenta dapat menyebabkan rahim yang keras, padat dan kaku.
  2. Terhadap Janin.  Pengaruh terhadap janin tergantung pada luas plasenta yang terlepas dan dapat menimbulkan asfiksia ringan sampai kematian janin dalam rahim.
Penanganan
  1. Lakukan uji pembekuan darah
  2. Transfusi darah segar
  3. Jika terjadi perdarahan hebat, lakukan persalinan segera, jika : 
    • Pembukaan serviks lengkap, persalinan dengan ekstraksi vakum
    • Pembukaan serviks belum lengkap, persalinan dengan SC
  4. Jika perdarahan ringan atau sedang (dimana ibu tidak berada dalam bahaya) tindakan bergantung pada denyut jantung janin (DJJ)
  • Jika DJJ normal atau tidak terdengar, pecahkan ketuban. Jika kontraksi jelek, perbaiki dengan pemberian oksitosin. Jika serviks kenyal, tebal dan tertutup, lakukan SC.
  • DJJ abnormal ( < 100 atau >180/ menit ) : lakukan persalinan pervaginam segera, jika tidak memungkinkan lakukan persalinan dengan SC. (Winkjosastro,2002) 
Referensi
Manuaba. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid 1. Jakarta : EGC.
Prawiroharjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono. 
Winkjosastro, Hanifa. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan dan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka sarwono.
 

kuliah kebidanan Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei